Senin, 03 Oktober 2011

BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama yang dihadapi diIndonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana.
Program KB ini dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang, sehingga pada tahun 1970 terbentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini salah satu tujuannya adalah penjarangan kehamilan mengunakan metode kontrasepsi dan menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk.
Pendapat Malthus yang dikutip oleh Manuaba (1998) mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada suatu titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan.
Berdasarkan pendapat di atas, diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan berkenaan dengan hal tersebut. Paradigma baru Program KB Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi “Keluarga berkualitas 2015” untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas adalah keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, Harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sarwono, 2003 ).
Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri. Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan bahkan terus ditingkatkan karena pencapaian tersebut belum merata. Sementara ini kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam pengunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Bila dilihat dari cara pemakaian alat kontasepsi dapat dikatakan bahwa 51,21 % akseptor KB memilih Suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02 % memilih Pil, 4,93 % memilih Implant 2,72 % memilih IUD dan lainnya 1,11 %. Pada umumnya masyarakat memilih metode non MKJP. Sehingga metode KB MKJP seperti Intra Uterine Devices (IUD). Implamt, Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW) kurang diminati. (www. bkkbn. go. id, 2005).
Berdasarkan prasurvey di Puskesmas Gowa bahwa pengguna alat kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang khususnya IUD dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor misalnya faktor tingkat ekonomi, usia, paritas, pendidikan. Pada umumnya PUS (Pasangan Usia Subur) yang telah menjadi akseptor KB lebih banyak menggunakan pil, suntik dan kondom. Namun pada akhir-akhir ini akseptor lebih dianjurkan untuk menggunakan program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yaitu alat kontrasepsi spiral (IUD), susuk (Implant) dan kontap (Vasektomi dan Tubektomi). Metode ini lebih ditekankan karena MKJP dianggap lebih efektif dan lebih mantap dibandingkan dengan alat kontrasepsi pil, kondom maupun suntikan(www.bkkbn.go.id,1998). Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor-faktor yang mempengaruhi Keenganan Akseptor KB untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD ” .

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keenganan akseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Gowa 2011.
C. Pertanyaan Peneliti
1. Apakah tingkat ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Banjarsari?
2. Apakah usia berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Banjarsari ?
3. Apakah paritas berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD diPuskesmas Banjarsari?
4. Apakah pendidikan berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Banjarsari?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi keenganan akseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apakah tingkat ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi IUD.
b. Untuk mengetahui apakah usia berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi IUD.
c. Untuk mengetahui apakah paritas berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi IUD.
d. Untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi IUD.





E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Gowa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna peningkatan pelayanan kontasepsi IUD demi terciptanya metode kontrasepsi efektif dan berjangka panjang.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalam memperbanyak referensi tentang alat kontrasepsi IUD dan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi akseptor IUD (Responden)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat setempat untuk mengerti dan memahami tentang fungsi, manfaat, serta efektifitas kontrasepsi IUD sehingga masyarakat semakin mengenal dan pemakaian kontrasepsi IUD semakin bertambah.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.
5. Bagi Peneliti Lain
Agar dapat dijadikan masukan dalam penelitian serupa dan dapat lebih memperdalam penelitian yang sudah ada.
F. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Objek Penelitian : Faktor- faktor yang mempengaruhi keenganan akseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD.
2. Subjek Penelitian : Seluruh akseptor KB di wilayah Pusksesmas Gowa
3. Lokasi Peneliti : Wilayah Puskesmas Gowa
4. Waktu Penelitian :
5. Jenis Penelitian : Studi Deskriptif dengan pendekatan cross sectional
6. Alasan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keenganan akseptor KB untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Gowa 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar